Pada suatu pagi seorang pengusaha besar bertamasya ke sebuah dermaga kecil di pesisir desa terpencil, dia bertemu dengan seorang nelayan yang sedang berada diatas sebuah perahu kecil yang berlabuh di dermaga itu. Di dalam perahu kecil itu terdapat beberapa ekor ikan tuna sirip kuning hasil tangkapan si nelayan.
Pengusaha tersebut memuji kualitas ikan tangkapan nelayan tersebut dan bertanya : “Berapa lama waktu untuk menangkap ikan-ikan tersebut pak ?”.
Si nelayan menjawab : “Hanya sebentar tuan, sekitar satu jam berlayar saja”.
Sang pengusaha kemudian bertanya lagi : ”Mengapa bapak tidak berlayar lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak ikan?”.
Si nelayan berkata : “Oh tidak tuan dengan tangkapan ikan ini saja sudah cukup untuk menunjang kebutuhan hidup keluarga saya”.
Sang Pengusaha terus bertanya kembali : “Lho kalau bapak cuma berlayar dan mencari ikan dalam waktu 1 jam saja dalam sehari lalu bagaimana bapak menghabiskan sisa waktu bapak selama hampir 23 jam dalam sehari-hari ?”.
Si nelayan mengatakan : "Saya tidur larut malam, bermain serta bercengkerama dengan isteri & anak-anak saya di siang hari, mengaji di masjid dari maghrib sampai selepas isya’, setelah itu berjalan-jalan keliling desa setiap malam di mana saya bisa minum kopi dan bersenda gurau dengan tetangga-tetangga saya, hari-hari saya sudah sangat sibuk tuan. "
Sang pengusaha tertawa lalu menasehati : "Saya seorang MBA lulusan luar negeri dan telah menjadi pengusaha besar di negeri ini dan saya bisa membantu bapak memberi modal usaha sebuah perahu besar yang modern, sehingga bapak bisa lebih lama mencari ikan di laut dan nantinya tangkapan ikan bapak akan lebih banyak”
Si nelayan balik bertanya :”Kalau hasil tangkapan ikan saya menjadi lebih banyak terus buat apa tuan, sedangkan kebutuhan hidup saya hanya sedikit saja?”
Sang pengusaha menasehati lagi :”Lho kalau tangkapan ikan bapak lebih banyak tentu saja keuntungan bapak akan berlipat-lipat, apalagi kalau bapak bisa mengemas dan menjual ikan hasil tangkapan bapak langsung ke supermarket-supermarket di kota besar”.
Si nelayan bertanya lagi :”Kalau keuntungan yang saya peroleh bisa berlipat-lipat terus uangnya buat apa tuan?”
Sang pengusaha menerangkan :”Kalau bapak punya uang banyak kan bapak bisa bikin pabrik pengolahan ikan sendiri, lalu bapak bisa ekspor ke luar negeri dan kalau bapak menjadi orang yang kaya raya seperti saya kan bapak bisa membeli rumah mewah, mobil mewah dan tinggal di kota besar sehingga bapak tidak lagi menjadi nelayan kecil yang miskin kayak sekarang”.
Si nelayan bertanya lagi :"Tapi tuan, berapa lama kira-kira waktu yang saya butuhkan agar dapat menjadi seperti yang tuan ceritakan itu?"
Sang pengusaha menjawab : " Ya kira-kira kalau bapak benar-benar bekerja keras akan butuh waktu antara 10- 15 tahun."
Si nelayan kembali bertanya :”Bila saya mengikuti nasehat tuan, kemudian dalam 15 tahun saya berhasil menjadi kaya raya apa yang harus saya lakukan tuan ?”
Sang pengusaha tertawa, dan berkata : "Itulah saat yang terbaik untuk istirahat, ketika bapak sudah kaya raya, harta benda bapak sudah berlipat-lipat banyaknya maka jual saja sebagian saham pabrik ikan bapak tadi ke bursa saham, jadi bapak akan menikmati masa tua dengan kekayaan yang luar biasa ! "
Si nelayan bertanya lagi : “Setelah istirahat dari dunia bisnis, apa yang sebaiknya saya lakukan tuan?"
Sang pengusaha tertawa lagi dan berkata : "Setelah bapak pensiun, bapak bisa pindah ke sebuah desa nelayan pesisir kecil yang tenang di mana bapak bisa tidur agak larut malam, , bermain serta bercengkerama dengan isteri & anak-anak bapak di siang hari, mengaji di masjid dari maghrib sampai selepas isya’, bapak bisa menikmati waktu dengan berjalan-jalan keliling desa setiap malam, minum kopi dan bersenda gurau dengan tetangga-tetangga bapak. "
Mendengar uraian sang pengusaha, si nelayan kemudian tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
Sang pengusaha heran kemudian bertanya : “Lho kenapa bapak mentertawai saya ?”
Dengan tersenyum si nelayan menjawab : “Karena tuan menyarankan tentang sesuatu yang dapat saya capai setelah 15 tahun yang akan datang, padahal saya sudah mendapatkannya saat ini”.
Pengusaha tersebut memuji kualitas ikan tangkapan nelayan tersebut dan bertanya : “Berapa lama waktu untuk menangkap ikan-ikan tersebut pak ?”.
Si nelayan menjawab : “Hanya sebentar tuan, sekitar satu jam berlayar saja”.
Sang pengusaha kemudian bertanya lagi : ”Mengapa bapak tidak berlayar lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak ikan?”.
Si nelayan berkata : “Oh tidak tuan dengan tangkapan ikan ini saja sudah cukup untuk menunjang kebutuhan hidup keluarga saya”.
Sang Pengusaha terus bertanya kembali : “Lho kalau bapak cuma berlayar dan mencari ikan dalam waktu 1 jam saja dalam sehari lalu bagaimana bapak menghabiskan sisa waktu bapak selama hampir 23 jam dalam sehari-hari ?”.
Si nelayan mengatakan : "Saya tidur larut malam, bermain serta bercengkerama dengan isteri & anak-anak saya di siang hari, mengaji di masjid dari maghrib sampai selepas isya’, setelah itu berjalan-jalan keliling desa setiap malam di mana saya bisa minum kopi dan bersenda gurau dengan tetangga-tetangga saya, hari-hari saya sudah sangat sibuk tuan. "
Sang pengusaha tertawa lalu menasehati : "Saya seorang MBA lulusan luar negeri dan telah menjadi pengusaha besar di negeri ini dan saya bisa membantu bapak memberi modal usaha sebuah perahu besar yang modern, sehingga bapak bisa lebih lama mencari ikan di laut dan nantinya tangkapan ikan bapak akan lebih banyak”
Si nelayan balik bertanya :”Kalau hasil tangkapan ikan saya menjadi lebih banyak terus buat apa tuan, sedangkan kebutuhan hidup saya hanya sedikit saja?”
Sang pengusaha menasehati lagi :”Lho kalau tangkapan ikan bapak lebih banyak tentu saja keuntungan bapak akan berlipat-lipat, apalagi kalau bapak bisa mengemas dan menjual ikan hasil tangkapan bapak langsung ke supermarket-supermarket di kota besar”.
Si nelayan bertanya lagi :”Kalau keuntungan yang saya peroleh bisa berlipat-lipat terus uangnya buat apa tuan?”
Sang pengusaha menerangkan :”Kalau bapak punya uang banyak kan bapak bisa bikin pabrik pengolahan ikan sendiri, lalu bapak bisa ekspor ke luar negeri dan kalau bapak menjadi orang yang kaya raya seperti saya kan bapak bisa membeli rumah mewah, mobil mewah dan tinggal di kota besar sehingga bapak tidak lagi menjadi nelayan kecil yang miskin kayak sekarang”.
Si nelayan bertanya lagi :"Tapi tuan, berapa lama kira-kira waktu yang saya butuhkan agar dapat menjadi seperti yang tuan ceritakan itu?"
Sang pengusaha menjawab : " Ya kira-kira kalau bapak benar-benar bekerja keras akan butuh waktu antara 10- 15 tahun."
Si nelayan kembali bertanya :”Bila saya mengikuti nasehat tuan, kemudian dalam 15 tahun saya berhasil menjadi kaya raya apa yang harus saya lakukan tuan ?”
Sang pengusaha tertawa, dan berkata : "Itulah saat yang terbaik untuk istirahat, ketika bapak sudah kaya raya, harta benda bapak sudah berlipat-lipat banyaknya maka jual saja sebagian saham pabrik ikan bapak tadi ke bursa saham, jadi bapak akan menikmati masa tua dengan kekayaan yang luar biasa ! "
Si nelayan bertanya lagi : “Setelah istirahat dari dunia bisnis, apa yang sebaiknya saya lakukan tuan?"
Sang pengusaha tertawa lagi dan berkata : "Setelah bapak pensiun, bapak bisa pindah ke sebuah desa nelayan pesisir kecil yang tenang di mana bapak bisa tidur agak larut malam, , bermain serta bercengkerama dengan isteri & anak-anak bapak di siang hari, mengaji di masjid dari maghrib sampai selepas isya’, bapak bisa menikmati waktu dengan berjalan-jalan keliling desa setiap malam, minum kopi dan bersenda gurau dengan tetangga-tetangga bapak. "
Mendengar uraian sang pengusaha, si nelayan kemudian tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
Sang pengusaha heran kemudian bertanya : “Lho kenapa bapak mentertawai saya ?”
Dengan tersenyum si nelayan menjawab : “Karena tuan menyarankan tentang sesuatu yang dapat saya capai setelah 15 tahun yang akan datang, padahal saya sudah mendapatkannya saat ini”.
No comments:
Post a Comment